Rabu, 08 Desember 2010

Perawatan Mata

Tahukah anda, pengguna komputer tidak mengedipkan mata sesering mata normal. Akibatnya mata anda akan mengalami iritasi seperti menjadi kering, berair, pandangan kabur dan sebagainya. Untuk mengatasi gejala-gejala tersebut, ada beberapa langkah yang harus anda lakukan. Gunakan obat tetes mata. Tetapi sebelumnya sebaiknya anda ikuti petunjuk yang tertera pada obat tersebut atau konsultasikan dengan dokter mata. Bila anda duduk di dekat AC atau kipas angin sebaiknya coba kurangi aliran udara yang melewati mata. Bila memungkinkan sebaiknya anda hindari tempat yang mempunyai kelembaban rendah atau banyak asap. Konsentrasikan mata untuk mengedip kapan saja anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan tadi. Saat anda mengalami gejala-gejala di atas sebaiknya putar-putarkan mata di balik mata yang tertutup. Lalu pejamkan mata erat-erat dan pegang dengan telapak tangan dan hitung hingga 10 detik. Jika mata anda lelah akibat terlalu lama bekerja di depan komputer sebaiknya anda uapi mata dengan ramuan sendiri. Ambil wadah yang agak lebar lalu masukkan beberapa lembar daun sirih lalu siram dengan air panas. Tundukkan wajah tepat di atas wadah tersebut. Telah terbukti uap air sirih dapat menyembuhkan pedih dan gatal pada mata. Selamat mencoba.

Selasa, 07 Desember 2010

Menyikapi Tahun Baru Hijriyah

Di tahun baru 1432 H ini selayaknya, kita sebagai muslim hendaknya mengintrospeksi diri dengan semua apa yang telah kita perbuat. Memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap kita pertahankan dan kita tingkatkan porsi amalannya. Meninggalkan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita ataupun orang sekitar kita. Di tahun baru ini, kita senantiasa berusaha untuk menjadi hamba Allah SWT yang taat akan perintahnya, dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhi segala larangan-Nya. Dan bukanlah Allah SWT telah berfirman bahwa manusia adalah hambanya yang memiliki tugas untuk beribadah. Kalaulah ditahun-tahun lalu kita masih sering melakukan berbagai kekurangan, maka marilah kita kejar kekurangan-kekurangan itu dengan semangat memperbaiki diri menuju kesempurnaan, baik itu dalam beribadah, bekerja, bermasyarakat, dan berkreasi. Dan jika dimasa-masa lalu masih banyak berbagai kemaksiatan yang kita lakukan, maka marilah kita ganti kemaksiatan itu dengan semangat memprbanyak amalan-amalan saleh. Kapan lagi kita memperbaiki diri, kalau bukan dimulai dari sekarang? Dan pantaskah kita menundanya? Padahal kita tidak tahu kapan kehidupan didunia ini berakhir?. Dan juga ingatlah!.......bahwa Allah SWT tidak menjadikan kehidupan didunia ini abadi, firman-Nya dalam alqurâan, surat Al-Anbya 34-35: Artinya : “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu Muhammad, maka jika kalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati, kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kepada kamilah kamu sekalian dikembalikan”. Ayat diatas sungguh sangat jelas menerangkan, bahwa kehidupan didunia ini tidak kekal, dan semua yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Jika demikian untuk apalagi kita berlama-lama dalam kubangan kemaksiatan, dan untuk apalagi kita menunggu hari esok untuk berbuat amalan soleh. Dan bukankah kita sudah tahu bahwa ajal manusia adalah rahasia Allah SWT semata. Firman-Nya dalam al-Qurâan menyatakan: Artinya : “Tiap-tiap umat memiliki batasan waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak akan mengundurkannya barang sesaatpun, dan tidak dapat pula memajukannya”. Dengan ayat ini kita dapat memahami bahwa umur kita akan terus berjalan seiring jarum jam berputar, dan kesempatan tidak akan pernah mengiringi putaran jarum jam, dan yang pasti kesempatan itu tidak akan pernah ada untuk kedua kalinya. Ini berarti umur kita bukannya semakin bertambah, tetapi sebaliknya dari tahun ketahun umur kita semakin berkurang. Oleh sebab itu marilah kita isi hidup ini dengan memperbanyak amalan soleh, belajar dengan giat, bekerja dengan ikhlas, dan beribadah dengan hanya mengharap ridho Allah SWT semata. Sekarang kita masih hidup, tetapi siapa tahu besok pagi kita akan mati. Sekarang kita masih dapat menikmati tahun baru hijriah, tetapi siapa tahu tahun depan kita akan mati. Kembali kepada masalah introspeksi diri dalam menyambut tahun baru hijriah, adalah sangat-sangat perlu bagi kita untuk berkaca diri, menilai dan menimbang amalan-amalan yang telah kita perbuat, penilaian dan penimbanagan ini bukan hanya untuk mengetahui seberapa besar perbuatan kita. Tapi itu semua dilakaukan untuk mengendalikan semua bentuk amalan perbuatan yang hendak kita lakukan dengan penuh pikiran, pertimbangan, dan pertanggung jawaban. Sebab terkadang manusia yang tidak pernah bercermin diri bagaikan binatang liar yang terlepas dari jeratan, ia akan berlari dengan sekencang-kencangnya dan melompat dengan sekuat tenaga tanpa menghiraukan kalau itu akan mebahayakannya kembali. Manusia yang demikian akan berbuat sekehendak hatinya, tanpa berpikir dan pertimbangan, yang pada akhirnya ia akan terjatuh ditempat yang sama dan meratapi perbuatannya dengan berulang-ulang kali, sungguh malang nasibnya jika setiap tahun ia harus terjatuh dan terjatuh lagi ditempat yang sama. Ada satu sabda nabi yang mengutarakan tentang perbuatan yang tercela, sebagai berikut : Artinya : Tanda kecelakaan itu ada empat: 1. Tidak mengingat-ingat dosa yang telah lalu, padahal dosa-dosa itu tersimpan disisi Allah SWT. 2. Menyebut-nyebut segala kebaikan yang telah diperbuat padahal siapa pun tidak tahu apakah kebaikan-kebaikan itu diterima atau ditolak. 3. Memandang orang yang lebih unggul dalam soal duniawi. 4. Memandang orang yang lebih rendah dalam hal agama. Allah SWT berfirman, Aku menghendaki dia sedang dia tidak menhendaki diriKu, maka dia Aku tinggalkan. Sungguh sangat malang dan tiada ungkapan bagi manusia yang ditinggalkan sang kholiq. Akan tetapi Allah SWT , maha bijaksana, sehingga ia tidak menghendaki hamba-hambanya terjerumus dalan kehancuran. Akan tetapi Allah SWT memberikan tuntunan hidup yang berupa agama Islam, yang didalamnya terdapat ajaran-ajaran yang menuju kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Oleh sebab itu berbahagialah bagi mereka yang memperoleh nikmat umur yang panjang dan mengisinya dengan amalan-amalan yang baik dan perbuatan-perbuatan yang bijak. Rasulullah SAW bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya” ( HR Ahmad). Sumber: http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=952&Itemid=11